This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Sabtu, 05 September 2009
Membaca Gelagat di Balik Provokasi Malaysia
9/05/2009 11:02:00 PM
2 comments
Sejak awal berdirinya Negara Malaysia sudah membuat gerah dan panas hati Presiden Soekarno dan rakyat Indonesia. Karena proses perundingan mengenai batas-batas wilayah sedang berlangsung dan Pemimpin Malaysia dengan Presiden Soekarno pun telah sepakat bahwa sebelum perundingan mengenai batas wilayah tersebut disepakati maka Malaysia belum akan memerdekakan diri.Tapi, perjanjian tinggallah perjanjian, nyatanya Malaysia di bawah pengaruh dan desakan Inggris tetap menyatakan kemerdekaannya meskipun batas-batas territorial belum selesai dibicarakan....
Minggu, 16 Agustus 2009
8/16/2009 10:13:00 PM
No comments
REFLEKSI KEMERDEKAANFeri Suranta Ginting*Tadi siang, ketika saya berangkat ke warnet untuk menyelesaikan tulisan ini, saya melihat seorang bocah laki-laki berlari-lari di tengah hujan lebat. Bocah itu tidak mengenakan selembar pakaian pun di tubuhnya yang ringkih. Di tangan kirinya dia memegang 1 sachet shampoo. Dia berlari-lari kian kemari dengan riangnya. Hampir di setiap pancuran talang air dia berhenti sejenak, membiarkan tubuhnya dibasahi oleh air hujan yang mungkin akan membuatnya demam nantinya. Dia begitu gembira bermandikan air hujan,...
Jumat, 31 Juli 2009
Shillouette Wajah di Tembok Dekat Rak Buku
7/31/2009 03:15:00 AM
No comments
kau..pernah...ada disini...di dalam ruangan....3 X 3 Meter yang pengap..bercat biru tua dengan penerangan seadanya...silhoutte wajahmu membekas di tembok dekat rak buku..sekarang...kau ada di sini...dalam kenangan yang menyebalkan...begitu keras kepalanya bayangmu mendiami memori...enggan enyah walau telah berjuta kali kuhalau membuatku galau...hati yang demikian sempit tak cukup menyimpan jejak-jejak tawamu..bau parfum murahanmu tetap nempel alat penciumanbahkan desah nafasmu masih dapat kuhafal satu per satu724 kali kau hela nafas 723 kali kau...
Selasa, 28 Juli 2009
untitled
7/28/2009 01:52:00 AM
1 comment
ketika kita berbicara tentang salju dan anak-anak panda yang lahap menyantap pucuk-pucuk bambu muda, kulihat ada semacam gairah di matamu yang bundar dan lebar, kulit pipimu merona dan snyum yang kau kulum pun merekah. Betapa bersemangatnya kau bercerita, padahal kita tak pernah berkunjung ke negeri china sana, tapi entah mengapa kau begitu menyukai panda dan rumpun-rumpun bambu.Aku bercerita tentang kemiskinan, rumah-rumah kardus dan kebodohan yang begitu akut di atas negeri yang demikian kaya ini. Hoaaaaaaaaaaaa....mmmmmmmmm.....mm kau mengulum...
Selasa, 21 Juli 2009
lantai dansa demokrasi
7/21/2009 09:37:00 PM
No comments
sinar purnama jatuh berserakan di rumpun bambuseekor anak burung jatuh terkena anak panahhembus angin kemarau kering dan beratseberat harap yang sekaratsekering asap rokok berbau laknatkegelisahan bukan lagi milik merekasejak bangkai perjuangan massa tak lagi dihidupikini mereka bebas menaridilantai dansa demokrasidemokrasi karya imajinasi mereka send...
Kamis, 28 Mei 2009
gado-gado menggoda
5/28/2009 11:03:00 PM
No comments
UU ketenagakerjaan yang mestinya berpihak kepada pekerja (baca: Buruh) justru memihak kepada para pengusaha, UU Pendidikan yang semestinya berpihak kepada para peserta didik (baca: Siswa dan Mahasiswa) malah berpihak kepada lembaga penyelenggara pendidikan (yayasan), UU pertanian yang seharusnya berpihak kepada para petani dan buruh tani, terutama dalam pengadaan akses menuju areal pertanian (jalan) dan penyaluran pupuk serta irigasi justru malah berpihak kepada kaum pemilik modal yang menjadikan petani begitu sulit menjangkau pasar dari daerah...
Jumat, 24 April 2009
Catatan Seputar Pilpres
4/24/2009 09:30:00 AM
No comments
Penguasa dinegara manapun dan dengan sistem pemerintahan apapun di dunia ini mempunyai kecenderungan ubtuk mempertahankan status quo demi mengamankan dan melangggengkan kekuasaannya. Dalam Konteks Indonesia praktik tersebut sudah mulai berjalan sejak jaman kerajaan-kerajaan Nusantara, ORde Lama, ORde BAru, sampai sekarang jaman orde yang paling baru.Presiden Soekarno, Bapak bangsa mengintervensi parlemen sehingga muncullah wacana tentang Presiden seumur hidup, sehingga seolah-olah wacana tentang Presiden seumur hidup itu murni muncul dari Parlemen....
Kamis, 23 April 2009
4/23/2009 01:19:00 AM
No comments
diatas ranjang jaman, yang kuberi nama waktu, kurebahkan sejuta puisi yang kuhidupi dengan hembusan nafas seribu dewa yang kutawan di penjara kata. puisiku tersayat, terajang, tercabik-cabik berserakan oleh keangkuhan tatapmu yang kau namai cinta. seekor binatang melata menjulurkan lidah yang bercabang dua menari atas kepalamu, aku namai itu kelicikan tapi kau menamainya kasih sayang, ah..... kasih sayang yang menipu kataku. Mengapa sepedih ini? lebih pedih dari sayatan silet di kulit wajah para jenderal di lubang buaya yang sampai sekarang tak...
Senin, 13 April 2009
4/13/2009 03:35:00 AM
No comments
Senja Jingga di Atas Langit JakartaSenja jingga memerah sagaMenyemburat, bentuk rupa-rupaTak cukup sejuta sajak dituliskanMengenang mereka yang terlumpuhkan paksaSenja jingga di atas langit JakartaSatu cita-cita, satu IndonesiaSatu jiwa, satu BangsaSenja jingga mengelam dalam kepulan asap bakaran ban bekasSenja jingga mengelam dalam serbuan gas air mataYang terhadang meradangYang tertembak tak sempat mengerangTangan kiri terkepal di dadaSeakan berkata, “Aku cinta Indonesia”Senja jingga memerah sagaKita punya cita-citaSatu Indonesia, tetap merdekaTak...
Kamis, 19 Maret 2009
3/19/2009 12:22:00 AM
No comments
Di bagian pertama dari tulisan ini telah dipaparkan secara garis besar tentang Pemilu yang ternyata belum dapat menjadi sebuah pijakan awal bagi terbangunnya sebuah kondisi kultural munculnya seorang pemimpin yang benar-benar disetujui oleh mayoritas rakyat. di bagian ini akan kita kupas lebih dalam tentang mengapa pemilu selama ini gagal menghasilkan pemimpin yang disepakati oleh mayoritas rakyat Indonesia. Dijaman ORde BAru, wacana soal calon presiden selalu sepi dari pemberitaan karena hampir selalu hanya ada calon tunggal. Memang, sempat beberapa...
Senin, 16 Maret 2009
Catatan Seputar Pemilu
3/16/2009 09:40:00 PM
No comments
Kelahiran seorang pemimpin secara kultural sangat dipengaruhi oleh situasi jaman. Sejarah revolusi Perancis yang meletus pada pertengahan abad-18 merupakan peristiwa sejarah yang tidak boleh dilupakan. Kekuasaan raja yang tidak terbatas , tanpa sistem kontrol serta berpusat pada satu tangan telah mengakibatkan penderitaan yang gila-gilaan di tingkat massa rakyat. Kemiskinan dan kemelaratan yang menjamur diseluruh negeri tersebut akhirnya menimbulkan perlawanan yang semakin lama semakin resistant di tingkat massa rakyat. Perlawanan rakyat tersebut...
Selasa, 10 Maret 2009
3/10/2009 03:50:00 AM
No comments
sebentuk rembulanmelingkar atas kepalamumemburam dalam tikaman bedakyang sekian tahun menambal kepura-puraanbercak darah, lendir berceceranmembunuh rerumputan yang rebah tertindihtubuh-tubuh durhaka, binatang purbamengangkang dan tertawasebentuk rembulanmelingkar atas kepalamumemburam dalam tikaman bedakyang sejak kekal menambal kerut-kerut tebalbercak darah, lendir berceceranmembunuh rerumputan, tertindihtubuhmu yang rebahheningdiamtak bernyawatinggal namamenuju kekeka...
Minggu, 08 Maret 2009
3/08/2009 01:41:00 AM
No comments
entahlah, terkadang kerinduan untuk ngobrol lebih lama lagi muncul begitu tiba-tiba. menemukan dirimu ternyata tak semudah memasukkan nama atau kata ke search engine. tinggal tekan enter maka langsung ketemu. Kau...ah...begitu misteriusnya, datang dan pergi sesuka hatimu, seenak perutmu sendiri. tapi sudahlah. diantara kita pernah terjalin semacam kesepakatan bahwa tidak akan ada pemaksaan kehendak.hanya saja, menemukan dirimu bagai mencari sesuatu yang tak diketahui terletak di mana, lebih sering ada di lipatan memory saraf otak kecil ketimbang...
Jumat, 06 Maret 2009
Semacam Keluh Kesah
3/06/2009 09:14:00 PM
No comments
Jalan Gejayan, dua tiga puluh dinihari. Seekor anjing lepas dari rantainya, bebas berlarian sambil sesekali menyalak kegirangan, lepas sudah belenggu yang selama ini merenggut kebebasannya. Satu satu, sepeda motor, mobil, becak, taksi berlari dalam lengang dengan kecepatan sedang dan datar. Betapa damai, hilang sudah jejak-jejak riuh siang tadi. Selokan Mataram mengalir dari Kulon Progo sampai ke Timur sana mengairi persawahan petani, sebuah jejak sejarah sisa-sisa masa romusha. Aku berjalan sendiri, menghitung berapa juta jejak kakiku yang masih...
Selasa, 03 Maret 2009
3/03/2009 01:10:00 AM
No comments
Siang ini, betapa gamang. Sialan. dua langkah yang sangat mematikan, klik kanan pada mouse dan entry nama pada sebuah mesin pencari lalu klik ok. sebaris kata, sebentuk rupa memunculkan kalimat dan beberapa gambar. hanya teks dan image memang, tapi teks dan image itu menyeret ingatan pada suatu masa, berpuluh tahun lalu. seketika, jalan Gejayan, klebengan, selokan mataram, mrican, tamansari, malioboro, samirono dengan kencang dan bertubi-tubi, tanpa ampun menghajar ingatanku.Lupakanlah semua hal yang harus dilupakan dan kenangkanlah hal-hal yang...
Jumat, 27 Februari 2009
2/27/2009 11:43:00 PM
No comments
Sajak Riuh dan LaparJalan raya, mobil, sepeda motor, asap kotorBetapa riuh Semua menggelinding menuju sesuatu yang tak kutahuUpil menghitam oleh debuAda yang datang, ada yang pergiDi rumah kardus aku hampir matiPerut menagih janji yang dari kemarin tak dapat jatah nasiSumuk, sumpek, lapar, apekApes, tak ada orang tertabrak, lalu mati, danAda duit tujuh ratus juta di sakunyaDaun-daun hitam, langit hitamKalau besok aku belum makan jugaAkan kutulis surat buat Presiden, Kapolri, Komnas HAMAkan kutulis surat buat...
penari senja
2/27/2009 11:35:00 PM
No comments
Penari SenjaKenakanlah kaca mata hitamAgar gelap lebih hitam dari biasanyaIni saatnya melepas lelah, menutup diri dari keramaianKepadamu akan datang seorang lelaki, yangBerpendaran dalam cahaya lampu senterMengajakmu menariMereguk ekstase merah-hitam kenanganMenjilati jejak masa mudaYang begitu laju berlari menyelinap ke pedalaman lupaReguklah anggur jitam senjaMenari sampai tranceHingga kau pecahSeperti vas bunga yang jatuh dari sudut meja makanDan, fajar akan merapikanmu kembaliSeperti perawan yang bangun sedikit kesian...
Kamis, 26 Februari 2009
Requim Cleopatra
2/26/2009 09:06:00 PM
No comments
Requim Cleopatra(semacam sajak cinta)Aku tak tahu luka Romawi sedalam apaAku adalah daratan Mesir yang tak jatuh di kakinyaCoba kau tanyakan pada kumpulan awan, atauPada jejak-jejak yang lupa kau sapaMengapa si gagah berurai air mataJangan tanyakan luka Romawi sedalam apaJiwaku mabuk anggur kemenangan; tak mampu menilai air mataCleopatra….Cleopatra…..Kau tundukkan si penahluk diantara kedua pahamuSegala suka cita menari atasmuCleopatra….Cleopatra…..Aku tak melulu padang pasir jiwamu yang rentaCleopatra….Cleopatra…..Aku adalah wilayah imajinasi...
Entah
2/26/2009 09:01:00 PM
No comments
EntahCerpen: Feri Suranta GintingDjakarta 2018Entah mengapa, setiap kali memandang semburat-semburat cahaya senja pikiran dan perasaanku bagai terbang ke suatu temapat yang tak bernama. Sering kucoba mereka-reka dan menata sebentuk rupa. Pertama aku menggambar sepasang alis di atas bola mata yang sipit, lalu hidung yang samar-samar, bibir yang juga samar-samar, kemudian sedikit demi sedikit mengabur, kian kabur, meruap dan hilang. Aku tak pernah berhasil mendapatkan citra dan penggambaran yang jelas tentang sosok perempuan yang tak pernah aku...
Langganan:
Postingan (Atom)